2013, Round Stickers of Friends Exhibition, Group Show, Racily Cafe, Sewon, Yogyakarta, Indonesia


PAMERAN STIKER BULAT 10 cm Gambar tempel itu statement.Biar orang tahu siapa saya, dari apa yang tertempel di helm saya. Saya adalah apa yang saya tempel di slebor belakang motor saya. Ini tidak main-main. Orang tidak bakalan sembarang menempel gambar tempel, kecuali dia mengafirmasi gambar yang ditempelnya. Meyakini, menghormati, atau mengiyakan pesan si gambar. Gambar tempel bisa pula menjadi pembeda. “Ini gue orang yang lebih tahu JKT 48, makanya gua nempel stikernya di jendela kamar kos gue. Gue bukan elo yang gak gaul”, kira kira begitu pesannya. Tentunya gambar tempel juga seni. Ya, disitu ada teknik, entah sablon atau cetak murahan. Di situ ada gambar, entah cerita atau cuma pamer skill. Ada pula teks-teks untuk mengomunikasikan sesuatu. Itu khan konsep. Semua syarat untuk menjadi seni rupa sudah syah dibaptiskan ke gambar tempel. Makanya benar juga stiker ini dipamerkan. Kalau merayakan gambar tempel seyogyanya dia digandakan, seperti asli watak dasarnya. Dijual, disebarkan untuk menebarkan pesan perdamaian atau promosi usaha. Dijual, dibeli, ah, entahlah. Di pameran ini bbdkk. bersikukuh untuk tidak terjadi jual beli. Mungkin dia punya tujuan gelap lainnya. Misi terselubung. Pasti bisa ditebak, acaranya jadi wahana temu anak muda (walau beberapa yang masih mengira dirinya muda juga ikut). Berkumpul. Beli makanan di Racily. Minum kopinya yang lagi gratis. Berbagi rokok, dan tukar menukar ide dan gagasan. Siapa tahu ada ide-ide segar yang mengalir dan membuncah menjadi semacam proyek seni yang lebih dashyat dari bmbsr (ya gak mungkinlah). Jadi proyek besar yang dilirik oleh kementrian industri kreatif, lalu menceramahi mentri bahwa yang kreatif itu industrinya juga mesti kreatif, paling tidak sekreatif para penyelenggara dan peserta pameran gambar tempel ini. Ya kan pak? Pak menteri lalu manggut-manggut seolah-olah setuju padahal tahun depan pasti diganti. Pameran ini dijamin seru, walau dananya tipis meskipun termasuk proyek di akhir masa anggaran di bulan desember yang nyaris selalu basah.
R.U.O.K.
Opened by Hujanmawar.
Performances by PATAS, 3ganjil 2 Genap, Chika X Pistol Air, ARPAPPEL, Shello Ing 7.
Photo by Bayu Jasyn.
Artists :
A.C. Andre Tanama, Ahmad Idham, Akbar Hidayat, Ajar Ardianto, Arnaud Gulli, bbdkkkids, Bayu Pratama, Boby Distanto, Chandra Irmawan, Chrisyaura Qotrunadha, Dedi Irawan, Debby Tiara Nauli S., Diko, Dodi « Ghejes », Estea, Ghardika Jatikusuma, Galang Rais P., Humayra, Hanung B. Yuniawan, Isnun Laugi, Juliette Ducrocq, Kahfi Eska Yusac, Kimpul, Kristoforus Deo, Kurma Elda G., Koskow Widyatmoko, Lingga Ami L., Lingga Satya P., Lintang Timur, Lukman Edi Santosa, Maria Antonia Kusuma, M. Hafidz Dwi L. U., M. Edgar Degas, Nurmala Setya, Oka Setsu, PATAS, Prasojo Yulistianto, Ricky Prayudi, Risky Fitria, Rizal Eka Pramana, Sebastien Garciaz, Teo Regar, Udien AEE, Ungki Prasetya, Widhika « Ojek » Adhikara, Wahyu Timur, Yanuar « Yans » Nugroho.










